Monday 13 April 2015

Keajaiban Terbesar...

Assalamualaikum Wr,Wb

Halo blogger yang tampan dan cantik dimanapun kalian berada, sudah lama rasanya tidak berbagi cerita di blog gue ini.

Alhamdulillah gue bersyukur sekali karena Allah sudah memberikan keajaiban terbesarnya ke dalam keluarga kecil gue ini. Yup, istri gue sudah positif hamil, saat menikah sebenarnya gue masih berasa seperti mimpi, masih belum percaya bahwa gue sudah berumah tangga, tapi sebelum gue terbangun dari mimpi itu kemudian gue diberikan mimpi yang lain, yaitu gue akan menjadi seorang ayah. Gue coba untuk mencubit lengan sendiri dan ternyata terasa sakit dan gue pun sadar bahwa ini bukan sebuah mimpi tapi ini adalah kenyataan.

"Fabi ayyi ala-i rabbikuma tukazziban... Maka, nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan??" 

Coba sejenak kita bayangkan jika suatu saat sang Penguasa Alam ini bertanya, "Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?" Sebagai mahkluk yang lemah kita bisa apa? kita bisa berbuat apa? Bersyukur, adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan sebagai tanda bahwa kita mensyukuri nikmatNya.

Sujud syukur adalah hal yang pertama kali gue lakukan saat mengetahui bahwa istri gue positif hamil. Yup, itu adalah salah satu cara gue untuk bersyukur kepadaNya. 

Cerita kehamilan itu dimulai ketika sebulan setelah menikah gue harap-harap cemas saat istri gue mengalami rasa mual dan muntah setiap pagi hari, sebagian orang menyebut ini morning sick. 

Sebagai suami siaga dan suami idaman stok terakhir, gue berinisiatif untuk mengecek apa yang sedang terjadi dan kita berdua pun beli Test Pack untuk meredam rasa penasaran itu. Dan setelah di cek ternyata hasilnya negatif, dengan besar hati gue terima kenyataan ini dan menyadari bahwa semesta belum berpihak pada kita. 

Setelah mengetahui hasil tespaknya negatif, gue berusaha untuk lapang dada dan terus berdoa siang dan malam berharap Sang Pemilik Malam menunjukan kuasaNya. 

Sebulan telah berlalu, gue pun terus melanjutkan hidup dan pada suatu hari istri gue tiba-tiba pengen banget makan sate padang dan nasi goreng. Setahu gue kedua makanan itu adalah bukan makanan favorit istri gue, setelah pulang kerja kita berdua bergerilya mencari tukang sate padang dan nasi goreng yang rasanya sesuai keinginan istri gue.

Sate Padang

Akhirnya kita menemukan kedua makanan itu di depan halaman Mesjid Sunda Kelapa, dan malam itu istri gue makan dengan lahap sate padang dan nasi goreng tanpa memperdulikan gue yang duduk manis di depan istri gue sambil nelen ludah. Glek.

Beberapa hari kemudian istri gue kembali menceritakan kalo tiba-tiba dia pengen makan yang gak biasa dia makan. Yup, istri gue pengen makan Es Campur Sinar Garut yang ada Es serutnya. Gue pun berpikir keras, "Dimana ya kira-kira yang jualan Es Campur Garut" Kata gue dalam hati. 

Es Campur Sinar Garut

Seperti biasa setelah pulang kerja kita berdua kembali menyusuri jalanan jakarta menembus biadabnya kemacetan lalu lintas Ibukota. Saat melewati daerah Kebon Jeruk gue pun melihat spanduk bertuliskan Es Campur Sinar Garut yang melambai-lambai tertiup angin seraya memanggil gue untuk mampir. Malam itu keinginan istri gue untuk makan Es Campur Sinar Garut pun tercapai.

Es Campur Sinar Garut plus Es Serut

Nafsu makan istri gue yang tiba-tiba semakin mengebu-gebu ternyata tidak berhenti di malam itu. Dan makanan lain yang tiba-tiba diinginkan istri gue adalah Rujak Bebeug.

Saat tahu istri gue pengen makan Rujak Bebeg, seketika itu gue merasa ini adalah sinyal bahwa istri gue sedang ngidam dan tanda-tanda seseorang telah berbadan dua. Tetapi karena rasa kecewa yang pernah hinggap di hati gue ketika bulan lalu saat hasil Test Pack negatif, gue berusaha untuk biasa saja dan tidak berharap banyak atas semua sinyal yang diberikan istri gue.  

Mencari makanan sate padang, nasi goreng atau sop daging mungkin adalah hal yang mudah karena kita bisa menemukan makanan itu di mana saja. Tapi kalo Rujak Bebeg? ini tahun 2015 bro? Emang masih ada yang jualan Rujak itu? pertanyaan besar itu pun bersarang di pikiran gue.

Perjuangan gue untuk mencari Rujak Bebeg pun dimulai, saat gue pulang ke rumah nyokap di Bekasi gue ketemu dengan tukang Rujak Serut dan ternyata dia gak jual Rujak Bebeg.

"Bang, ada Rujak Bebeg gak?" Tanya gue penasaran.

"Wah gak ada mas, saya jual Rujak Serut, bukan Rujak Bebeg" Jawab si abang sambil motong-motong buah untuk dibikin rujak.

"Dimana ya bang yang jual Rujak Bebeg?" Tanya gue sambil pasang muka melas.

"Wah udah jarang yang jualan Rujak Bebeg, mereka selalu keliling, gak pernah berhenti" Jawab si abang.

"Oh gitu, ya udah makasi ya bang" Gue pun berlalu melanjutkan perjalanan.

Gue adalah tipe orang yang gak gampang menyerah, itu terbukti saat dulu gue pernah berjuang agar band gue bisa sukses. Saat temen-temen band gue memutuskan untuk berhenti bermusik, gue pun terus melanjutkan perjuangan dan perjuangan itu pun membuahkan hasil saat akhirnya gue menjadi additional drummer dan bisa manggung di acara musik pagi hari Inbox SCTV.

Yang penasaran sama cerita gue saat manggung di Inbox SCTV, mampir ke sini aja

Kegigihan gue berjuang untuk membahagiakan istri pun akhirnya membuahkan hasil. Pada suatu malam saat gue pulang kerja tiba-tiba di kegelapan malam gue melihat seorang tukang jualan yang berjalan menyusuri jalan, dan setelah gue perhatikan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, Yup, itu adalah tukang Rujak Bebeg. Akhirnya, semesta pun mempertemukan gue dengan tukang Rujak Bebeg keliling.

Tanpa lama-lama lagi langsung aja gue cegat tukang Rujak Bebeg itu layaknya Tim Densus 88 yang sedang menyergap teroris, dan tukang Rujak itu sempet kaget mungkin mengira gue adalah intel yang sedang menyamar.

 Tukang Rujak Bebeg Keliling

"Wah akhirnya bang ketemu juga sama Rujak Bebeg, saya nyari kemana-kemana gak ketemu" Kata gue sumringah.

Si abang diam tanpa kata hanya menunduk sambil terus menumbuk rujak pesenan gue.

"Susah banget ya bang sekarang nyari tukang Rujak Bebeg, udah langka" Kata gue sok akrab.

Si abang tetap menumbuk sambil menunduk. #okesip

"Udah jadi ya bang??, Nih bang saya lebihin ya, tetep jualan Rujak Bebeg yang bang, kasian suami yang laen kalo tiba-tiba istrinya pengen makan Rujak Bebeg" Pesen gue untuk si abang. 

Finally, Rujak Bebeug!!

Gue langsung buru-buru melesat ke rumah, gak sabar untuk segera memberikan Rujak Bebeg ini untuk istri gue. Sampai di rumah, istri gue pun langsung sumringah saat dia tau gue pulang ke rumah bawa Rujak Bebeg dan kemudian kecupan mesra pun mendarat di pipi gue, Romantis.

Sebagai suami yang tampan dan rajin menabung, gue akan lakukan apa saja untuk membahagiakan istri gue. Karena perjuangan cinta sesungguhnya adalah saat menikah, bukan saat pacaran. Salah satunya adalah ketika seorang suami berjuang untuk membahagiakan istrinya. 

Ketika nafsu makan istri gue melonjak drastis dan semakin hari istri gue semakin manja, sepertinya gue harus segera membeli Test Pack lagi untuk memastikannya. 

Ternyata tanpa sepengetahuan gue, istri sudah membeli Test Pack dan kemudian mengabarkan ke gue bahwa ada 2 garis di test pack itu, dan 2 garis itu adalah tanda bahwa istri gue hamil dan beberapa bulan lagi gue akan menjadi seorang ayah.

Alhamdulillah!

Saat tahu hasilnya tesnya positif, gue langsung sujud syukur dan saat itu adalah hari yang paling berbahagia karena doa gue telah dikabulkan Allah SWT.

Setelah tau istri gue mengandung hasil perbuatan kita berdua, gue semakin over protected, gue semakin berhati-hati untuk menjaga istri gue. Karena saat ini gue belum punya mobil dan kemana-mana selalu naek motor, Sebagai calon kepala keluarga gue pun berinisiatif untuk melindungi istri gue dengan cara menempelkan stiker di belakang motor gue agar pengendara motor lain memaklumi karena gue mengendarai motor secara perlahan.

Dan kedua stiker berwarna kuning ini akan menempel di belakang motor gue hingga 9 bulan ke depan. 

Keep Safety

Sebagian orang mengatakan bahwa kalo orang menikah itu ada aja rezekinya, dan gue percaya itu, karena Allah pun sudah menjamin rezeki hambanya yang mau menjalankan perintahNya.

Setelah menikah, semua janji-janji Allah pun terbukti. Selalu ada saja rezeki yang datang secara tak terduga untuk keluarga kecil gue, Alhamdulillah! 

Salah satu rezeki itu adalah ketika gue kenal dengan dokter kandungan yang akhirnya setiap chek up kandungan dan USG anak gue biaya cek dokternya selalu gratis. 

Cerita itu dimulai saat sebulan sebelum gue menikah, waktu itu gue diajak manggung oleh salah satu band yang kebetulan posisi gue di band itu sebagai additional drummer. 

Saat diajak manggung gue sempet menolak karena waktu itu gue lagi pusing-pusingnya mikirin acara pernikahan gue, tapi temen gue menawarkan kalo kita manggung di acara gathering dokter RS Bersalin Asih. 

Temen gue mengajak manggung di acara ini memang gak dibayar, tapi nanti gue akan dikenalkan ke salah satu dokter kandungan yang ada di RS Bersalin Asih itu dan nantinya gue bisa cekup gratis dengan sang dokter.

Setelah melihat tawaran yang cukup menjanjikan gue pun mengiyakan untuk manggung di acara gathering tersebut.





 After the show

Hari Minggu tanggal 23 November 2014 gue manggung di cafe Luna Negra, Plaza Bapindo acara gathering RS Bersalin Asih, acara saat itu berjalan lancar, dan para dokter yang datang merasa sangat terhibur dengan penampilan band gue. Ternyata dokter yang mau dikenalkan ke gue ikut tampil bersama band gue dan waktu itu sang dokter bermain bass. Setelah manggung gue pun bertukar pin BB dan no handphone dengan sang dokter.

Setelah menikah gue mulai berkomunikasi dengan si dokter, sekedar bertanya tentang masalah kehamilan dan hal-hal lainnya. Karena hasil test pack istri gue positif akhirnya gue janjian untuk cek up ke Rumah Sakit tempat sang dokter menjalankan prakteknya.

Hari Sabtu tanggal 7 Maret 2015, gue meluncur ke RS Bersalin Asih untuk pertama kalinya memeriksakan kandungan istri gue. Sampai disana gue langsung menuju ke ruang pendaftaran untuk mendaftarkan istri gue sekaligus menanyakan apakah benar dokter Ari Waluyo praktek dsitu. 

 Dokumen Medik

 Ruangan si dokter

Menunggu panggilan

Sambil menunggu antrian gue iseng keliling ke Ruangan Rumah Sakit dan tanpa sengaja gue melihat ke dinding Rumah Sakit ternyata terpajang foto sang dokter bergaya dengan Bass kesayangannya.

Dokter Gaul

Setelah puas muter-muter di Rumah Sakit, tibalah giliran gue untuk ketemu si dokter. Di depan pintu ruangan tiba-tiba gue keringet dingin berasa mau berhadapan dengan sidang skripsi.

Kemudian gue dan istri masuk ruangan.

"Hai Rez, apa kabar?" Kata si dokter dengan ramah.

"Alhamdulillah baik dok" Jawab gue sambil senyum.

"Wah udah lama banget nih gue gak ngeband" Kata dia sambil ketawa.

Akhirnya di dalam ruangan itu gue ngobrol ngebahas masalah kehamilan dan ngebahas masalah musik juga, dokter yang gaul. 

Keajaiban Terbesar

Rasa takjub, terharu dan bahagia campur aduk menjadi satu saat gue melihat ada mahkluk kecil yang bergerak-gerak di dalam rahim istri gue. Bener-bener gak bisa berkata-kata apa lagi, gue cuma bisa bersyukur.

Hingga saat ini usia kehamilan istri gue sudah 14 minggu atau sekitar 4 bulan.

Selesai cek USG dan konsultasi gue pun berpamitan, tapi sebelum keluar ruangan, kita berdua minta foto sama si dokter.


Hal terakhir yang gue lakukan adalah menuju ruangan kasir untuk menyelesaikan urusan administrasi. Tiba-tiba gue teringat janji temen gue bahwa gue bisa konsultasi gratis sama si dokter, tapi gue bingung bagaimana caranya gue bisa konsul gratis, gue pasrah aja deh, gue serahin semua ke Allah.

Di depan meja kasir.

"Total semuanya 600 ribu rupiah" Kata si kasir.

"Oh maaf pak, biaya konsultasinya GRATIS!, jadi totalnya 450 ribu"  

"Alhamdulilaaahhh ya Allah..." Teriak gue dalam hati. 

"Itu di kwitansinya udah di kasi tanda sama dokternya yah" Kata istri gue sambil bisik-bisik.

Ternyata si dokter udah kasi kode di kwitansi gue, untuk memberitahu kepada kasir bahwa biaya konsulnya Gratis!

Gue berdua istri pun senyum-senyum gembira.

Kemudian kita berdua melangkah pulang dengan bergandengan tangan.

Bahagia itu sederhana.

Terima kasih ya Allah, Engkau telah memberikan rezeki yang tidak terduga untuk calon anakku...


Sehat-sehat selalu ya nak. Tumbuhlah dengan sempurna di dalam sana.

Ayahmu di sini sedang berjuang untuk menyambut kehadiranmu...

Love You... 

   

No comments:

Post a Comment